Penulis : Admin GIS Jogja
Global Islamic School (GIS) 3 Jogja menggelar GIS Archery Tournament di lapangan GIS, Jl. Selokan Mataram, RT. 12 / RW. 11, Sanggrahan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Sabtu 4 Desember 2021. Event tersebut merupakan rangkaian agenda tahunan GIS FAST.
Kepala Sekolah GIS 3 Jogja, Aini Husna, M.Pd mengatakan GIS Archery Tournament diikuti 127 atlet muda yang berasal dari berbagai kota di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan yang melibatkan para guru dan staf GIS 3 Jogja ini diselenggarakan dengan Protokol Kesehatan (Prokes) dan telah mendapatkan ijin dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kapanewon (Kecamatan) Depok.
Foto: Kepala Sekolah GIS 3 Jogja, Aini Husna, M.Pd membidikkan anak panah ke sasaran saat pembukaan acara GIS Archery Tournament
Aini menjelaskan, tujuan GIS Archery Tournament adalah sebagai upaya mengenalkan GIS 3 Jogja yang baru memasuki tahun pertama beroperasi. Sebelumnya juga sudah melaksanakan beberapa kegiatan dalam gelaran GIS FAST, yaitu GIS Fun Rolling dan GIS 3X3 Basket Ball Competition.
“GIS Archery Tournament adalah event yang ketiga dan nanti masih akan ada lagi kegiatan GIS English and Islamic Competition dan terakhir GIS Art Competition. Dengan event ini juga diharapkan akan muncul bibit-bibit unggul dan siswa GIS sendiri akan semakin terpacu semangatnya untuk berprestasi,” tuturnya.
Aini menjelaskan, sebenarnya GIS sudah berdiri sejak 20 tahun yang lalu di Jakarta dan Serpong, Tangerang Selatan. GIS merupakan lembaga pendidikan yang menaungi sekolah jenjang KB-TK, SD, SMP, dan SMA. GIS adalah sekolah Islam berwawasan internasional.
“GIS 3 Jogja ingin mengenalkan diri kepada masyarakat melalui event-event yang mencerminkan program GIS, dimana di dalamnya ada aspek akademik, islami, berwawasan global dan memunculkan kepemimpinan. Dengan kegiatan ini, harapannya masyarakat mengetahui bahwa GIS sangat memperhatikan prestasi akademik dan non akademik siswanya. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan memilih GIS untuk menyekolahkan putra-putrinya agar bisa lebih berprestasi,” harap Aini.
Aini juga mengugkapkan, antusiasme masyarakat untuk mengikuti event-event GIS FAST sangat tinggi. Hal itu terbukti dalam GIS Archery Tournamet. Panitia terpaksa menolak calon peserta karena quota sudah terpenuhi. Peserta bahkan banyak yang berasal dari luar DIY.
Ketua Panitia GIS Archery Tournament, Annisa Nida Harsellenta, S.Pd menambahkan, tournament dibagi dalam divisi. Yaitu Divisi Nasional 10 meter putra dan putri, Divisi Nasional 15 meter putra dan putri, dan Divisi Nasional 20 meter putra dan putri. Seluruh peserta mendapatkan medali bantalan, sedangkan untuk best score (terbaik) putra dan putri di masing-masing divisi mendapatkan 3 Medali Total Score, sertifikat dan uang pembinaan.
Annisa menjelaskan, GIS Archery tournament merupakan implementasi dari 4 pilar yang menjadi dasar dan pondasi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, intra maupun ekstrakulikuler,
“Dari 4 pilar tersebut yakni pilar kepemimpinan. Dalam panahan siswa dilatih agar bisa memimpin dan mengontrol serta mengendalikan diri untuk tetap fokus dengan tujuannya, yaitu menuju titik fokus target seperti halnya dalam kehidupan mereka nanti,” terang Annisa.
Dikatakan Annisa, GIS 3 Jogja juga terdapat ekstra kurikuler GIS Archery Squad yang diampu Coach profesional dan berprestasi, Nur Kholis, M. Pd.I. Ia merupakan atlet PERPANI Kota Yogyakarta di Divisi Barebow yang telah menorehkan prestasi dari tingkat daerah hingga nasional dan telah mengoleksi 7 medali Emas, 15 Medali Perak dan 10 medali perunggu.
Menurut Annisa, hampir 2 tahun lebih sejak Pandemi Covid-19 kompetisi panahan jarang atau bahkan tidak pernah digelar, sehingga antusisme peserta sangat tinggi. Namun demikian, ia meminta maaf kepada calon peserta yang terpaksa ditolak saat mendaftar,
“Kita semua tahu bahwa saat ini masih dalam kondisi pandemi, sehingga kami memang harus membatasi jumlah peserta yang masuk. Jadi kami mohon maaf kepada semua calon peserta yang sudah kami closed registrasi,” ucapnya.
Salah seorang peserta, Bara Reysha Yunda Putra, siswa SDI Istiqomah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng mengaku senang dan bersemangat mengikuti GIS Archery Tournament. Bara yang tergabung dalam Club Panahan Parusa Archery ini juga terkesan dengan lokasi tournament yang luas, bersih, dan nyaman,
“Panitianya juga ramah-ramah. Mudah-mudahan nanti akan diadakan lagi tournament di sini,” kata Bara berharap. (*)